Edisi Awal

Sangat berbeda dengan tahun 2013 dimana aku suka sekali mengisi blog ini, hmmm bisa dikatakan 2013 sebagai tahun ngeblog bagi ku…tahun 2012 tahun berpergian..karena ditahun itu pergi kesana kemari. Subhanallah begitu cepat waktu berlalu dan ini sudah 2014, tahun apakah ini? Dari awalnya ΑJ̶̲̥̅̊ä sudah banyak berurusan, ngurus ini ngurus itu terutama yg berhubungan dengan kedinasan.
Namun tahun ini insyaAllah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, aamiin. Karena kehidupanku lebih terorganisir dan nafsiahku insyaallah lebih bagus…Lebih siap penghadapi tantangan dan lebih lebih dewasa mengambil pelajaran dari setiap kejadian.
Sayangnya untuk nulis moodnya kurang banget, mungkin karena kesibukanku mengerjakan hal lain yg aku rasa lebih penting. Tapi tetap aku berharap ditahun ini bisa lebih banyak berbagi lewat blog tercinta ini, sudah menjadi target BwQ 2014 ku untuk berdakwah lewat sarana sosmed.

***
Sedikit berbagi renungan saja semoga bisa menyejukkan dihari yang panas ini.

Kita sering kali mengeluh akan suatu hal namun cobalah kita pandang masalah dari sudut yang berbada, kita ambil hikmahnya… Maka kita akan lebih siap menghadapi tantangan hidup, semua yang telah menjadi qodlo Allah jangan kita sesali karena akan menyakiti kita sendiri dan membuat kita berdosa.

Kita bisa mengambil pelajaran dari masalah yang karena ulah kita sendiri ataupun orang lain, misalnya “jangan diulangi lagi” dan “dikemudian hari harus lebih teliti dan berhati-hati lagi”

Ternyata banyak kesulitan dan kesedihan kita sendiri yang mengijinkannya memasuki kehidupan kita. Berambisi menguasai segalanya, berambisi memiliki semuanya, haus pujian manusia serta jauh dari syukur & qona’ah, padahal itu semua adalah jembatan untuk masuknya “kesetresan” dan kesedihan dalam hidup bahkan juga jalan dosa membumbung tinggi.
Berambisi untuk punya rumah mewah dan besar, rela mengambil kredit ribawi, padahal rumah terlalu besar buat apa? Kalau kata teman sekantorku anak sekolah bisa ngekost, acara perkawinan bisa nyewa gedung…yang penting ada uangnya…hihi UUD / ujung-ujungnya duit juga…:) . Aku hanya mengambil pelajaran untuk apa membuat rumah besar jika kemampuan hanya kecil, bersyukurlah toh Rasulullah dulu juga rumahnya kecil.

Nah, terlanjur bermasalah dengan keuangan karena lebih separo gaji buat membangun rumah? Sudahlah, jangan berlarut-larut dalam kesedihan, husnudjon ΑJ̶̲̥̅̊ä siapa tahu rumah besarnya itu justru akan mememudahkan acara-acara pengajian Islam misalnya…hmmm pintar-pintar kita saja mengambil hikmah dari semua yang telah terjadi, OK! 🙂

###
Maaf ya jika tulisannya kurang mengalir, ini edisi awal nulis buat blog ϑĩ 2014.. Cayooo! Semangat Nulis lagi! 🙂

Categories: Pernak-Pernik | 2 Komentar

Navigasi pos

2 thoughts on “Edisi Awal

  1. hartati

    Wah ..mau jg bisa nulis ky gitu gmn caranya ya…seneng rsnya bs bc tulisan yg menginpirasi buat berubah lebih baik…makasi ya…buat tulisannya..moga sll sehat dan dimudahkan sgl urusa…

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.